program Kemandirian Yatim dan Dhuafa dari Yayasan Rumah Yatim yang berfokus dalam membantu anak Yatim dan Dhuafa.

Pencairan Dana Rp 123.823

<figure style="box-sizing: border-box; font-family: &quot;Titillium Web&quot;; display: block; margin: 0px 0px 1rem; color: rgb(33, 37, 41); font-size: 16px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: rgb(255, 255, 255); text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial;"><img class="img-fluid img-responsive" src="https://img.kitabisa.cc/size/1000/6f47d8cf-0968-450f-aaac-a5932516a2e8.jpg"></figure>
Hari
 itu aku tengah bermain bersama teman-temanku dengan asik dan penuh 
riang gembira tidak lama kemudian ibu memangil ku dengan nada sedih dan 
seakan menahan tangisnya itu. Ibu langsung menarikku kerumah sesampainya
 di rumah aku di kejutkan dengan ayah yang tengah berbaring sakit.
Aku
 tak pernah tau Ayah menderita sakit apa namun tak lama kemudian ayah 
pergi meninggalkan kami untuk selama-lamanya. Aku benar benar terpukul 
saat ayah pergi untuk selamanya tidak bisa aku membendung air mataku 
yang akhirnya ku tumpahkan sejadi-jadinya.
<figure style="box-sizing: border-box; font-family: &quot;Titillium Web&quot;; display: block; margin: 0px 0px 1rem; color: rgb(33, 37, 41); font-size: 16px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: rgb(255, 255, 255); text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial;"><img class="img-fluid img-responsive" src="https://img.kitabisa.cc/size/1000/b23cf3a2-0036-4010-896f-b7ac43bb87b9.jpg"></figure>
Ohiya
 perkenalkan kak namaku Nur Saadah saat ini baru saja aku berusia 10 
tahun. Kata orang aku merupakan anak yang sangat periang bahkan orang 
tak pernah melihatku menangis. Aku tinggal di sebuah rumah sederhana di 
Desa Mekar Sari. Cita-cita ku menjadi seorang dokter Kak. Karena aku 
ingin membanggakan almarhum ayah yang telah lama di panggil Sang 
Pencipta.
Tak lama kemudian setelah ayah meninggal ibu pun terkena
 sakit struk. Saat itu ibu sedang shalat dan mendoakan ayah namun saat 
ibu bangun tubuhnya terasa sakit tiba-tiba dan badan ibu susah di 
gerakan akhirnya ibu terkena struk.
<figure style="box-sizing: border-box; font-family: &quot;Titillium Web&quot;; display: block; margin: 0px 0px 1rem; color: rgb(33, 37, 41); font-size: 16px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: rgb(255, 255, 255); text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial;"><img class="img-fluid img-responsive" src="https://img.kitabisa.cc/size/1000/4bee8e3a-c06d-4eda-b8a5-546c0264e3a8.jpg"></figure>
Tak
 ada pilihan lain aku harus bisa merawat ibu dan adikku yang masih 
sangat kecil, karena ibu hanya bisa berbaring tanpa bisa menggerakkan 
badannya. Setiap harinya aku harus membersihkan rumah, mencuci baju dan 
memasak di usia ku yang terbilang sangat kecil aku harus menjadi dewasa 
demi ibu dan adikku.
Aku tak ingin menunjukan rasa sedihku pada 
orang-orang sekitar oleh karenanya aku harus tetap tersenyum dengan 
tabah meski terkadang keadaan ini memaksaku untuk menangis. Setelah 
melakukan pekerjaan rumah dan mengurus segala keperluan Ibu dan adikku, 
akupun bergegas pergi sekolah. Begitulah rutinitasku setiap hari Kak.
Itu
 adalah sepenggal cerita dari seorang anak yatim yang di usianya yang 
masih sangat muda harus menanggung beban. Kondisi di tinggal ayah, 
kemudian ibunya mengalami struk sehingga tidak dapat bergerak dan 
sepenuhnya menggangtungkan segala sesuatunya pada Nur. Yah, itulah Nur 
Saadah si anak #yatimtangguh
Mari ulurkan tanganmu untuk membantu #yatimtangguh untuk mendampinginya hingga Nur bisa menggapai mimpinya.
Disclaimer :
<ol><li>Fundraising
 ini adalah bagian dari program Kemandirian Yatim dan Dhuafa dari 
Yayasan Rumah Yatim yang berfokus dalam membantu anak Yatim dan Dhuafa.</li><li>Informasi lebih lengkap dapat menghubungi: Yusica 0822-9519-2142</li></ol>

Mari ulurkan tanganmu untuk membantu #yatimtangguh untuk mendampinginya hingga Nur bisa menggapai mimpinya.

Bantu Nur Saadah, Anak Yatim Tangguh


Hari
 itu aku tengah bermain bersama teman-temanku dengan asik dan penuh 
riang gembira tidak lama kemudian ibu memangil ku dengan nada sedih dan 
seakan menahan tangisnya itu. Ibu langsung menarikku kerumah sesampainya
 di rumah aku di kejutkan dengan ayah yang tengah berbaring sakit.
Aku
 tak pernah tau Ayah menderita sakit apa namun tak lama kemudian ayah 
pergi meninggalkan kami untuk selama-lamanya. Aku benar benar terpukul 
saat ayah pergi untuk selamanya tidak bisa aku membendung air mataku 
yang akhirnya ku tumpahkan sejadi-jadinya.

Ohiya
 perkenalkan kak namaku Nur Saadah saat ini baru saja aku berusia 10 
tahun. Kata orang aku merupakan anak yang sangat periang bahkan orang 
tak pernah melihatku menangis. Aku tinggal di sebuah rumah sederhana di 
Desa Mekar Sari. Cita-cita ku menjadi seorang dokter Kak. Karena aku 
ingin membanggakan almarhum ayah yang telah lama di panggil Sang 
Pencipta.
Tak lama kemudian setelah ayah meninggal ibu pun terkena
 sakit struk. Saat itu ibu sedang shalat dan mendoakan ayah namun saat 
ibu bangun tubuhnya terasa sakit tiba-tiba dan badan ibu susah di 
gerakan akhirnya ibu terkena struk.

Tak
 ada pilihan lain aku harus bisa merawat ibu dan adikku yang masih 
sangat kecil, karena ibu hanya bisa berbaring tanpa bisa menggerakkan 
badannya. Setiap harinya aku harus membersihkan rumah, mencuci baju dan 
memasak di usia ku yang terbilang sangat kecil aku harus menjadi dewasa 
demi ibu dan adikku.
Aku tak ingin menunjukan rasa sedihku pada 
orang-orang sekitar oleh karenanya aku harus tetap tersenyum dengan 
tabah meski terkadang keadaan ini memaksaku untuk menangis. Setelah 
melakukan pekerjaan rumah dan mengurus segala keperluan Ibu dan adikku, 
akupun bergegas pergi sekolah. Begitulah rutinitasku setiap hari Kak.
Itu
 adalah sepenggal cerita dari seorang anak yatim yang di usianya yang 
masih sangat muda harus menanggung beban. Kondisi di tinggal ayah, 
kemudian ibunya mengalami struk sehingga tidak dapat bergerak dan 
sepenuhnya menggangtungkan segala sesuatunya pada Nur. Yah, itulah Nur 
Saadah si anak #yatimtangguh
Mari ulurkan tanganmu untuk membantu #yatimtangguh untuk mendampinginya hingga Nur bisa menggapai mimpinya.
Disclaimer :
Fundraising
 ini adalah bagian dari program Kemandirian Yatim dan Dhuafa dari 
Yayasan Rumah Yatim yang berfokus dalam membantu anak Yatim dan Dhuafa.Informasi lebih lengkap dapat menghubungi: Yusica 0822-9519-2142

Rumah Yatim adalah Lembaga Sosial Nasional sekaligus sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional, didirikan di Bandung pada Bulan Mei 2007 dengan basis program peningkatan kualitas dan kuantitas IPM Umat di bidang pendidikan, kesehatan dan pengembangan ekonomi produktif bagi para dhuafa.

Bantu Nur Saadah, Anak Yatim Tangguh

Info Lembaga

Tentang program

Berita Terbaru

Donatur