Assalamualaikum

"Ketika ada orang-orang yang kasihan melihatnya, lalu memberi makan untuk Nenek Sami. Nenek Sami harus menyimpan sisa makanan itu agar bisa ia makan untuk keesokkan harinya"

Namanya Nenek Sami, saat ini Ia tinggal di Bekasi Selatan. Sudah belasan tahun Nenek Sami menjadi pemulung tua di tengah kota yang bising untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Selama 19 tahun, nenek Sami mencari botol bekas dibantu dengan sang suami. Sedikit demi sedikit ia kumpulkan hingga terkumpul banyak lalu hasil dari penjualan rongsokan itulah Nenek sami bisa makan. Namun, sudah 14 tahun lamanya Nenek Sami harus mencari Nafkah sendiri, karena suaminya meninggal dunia akibat sakit yang diderita.

Hari demi hari Nenek Sami lalui, di bawah terik matahari Nenek sami mengumpulkan botol bekas walau panas itu telah membakar kulit dan mengeringkan tenggorokannya. “Susah jadi pemulung, penghasilan gak seberapa untuk menuhi kebutuan hidup aja kurang. Mau cari kerja lain ya kerja apa? Bisa makan nasi pake saus aja udah Alhamdulillah. Lihat kulit kepiting di tong cuma bisa batin, Ya Allah kapan saya bisa beli makan enak kayak gini?” Harapannya.

Ketika ada orang-orang yang kasihan melihatnya, lalu memberi makan untuk Nenek Sami. Nenek Sami harus menyimpan sisa makanan itu agar bisa ia makan untuk keesokkan harinya, hal ini Beliau lakukan karena kesusahan ekonomi yang dideritanya.

#SahabatAmal, mari bantu Nenek Sami dan para lansia jalanan lainnya untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dengan membagikan paket sembako(beras, telur, sarden, dll).

Dengan ikut berdonasi, kamu sudah ikut membantu keberlangsungan hidup untuk Nenek Sami dan masyarakat kurang mampu lainnya.