
Pikul Kayu 5 Karung Sehari, Rendi Banting Tulang Agar Tak Putus Sekolah
Semangat belajar tinggi, tapi finansial tak mendukung. Yuk, kita bantu Rendi dan anak-anak yatim lainnya mendapat beasiswa sekolah gratis.
Info Lembaga

Yayasan Al-Iman
Tentang program
Inilah Rendi, bocah hebat yang giat cari rupiah supaya bisa bersekolah.
Ia ditinggal wafat ayah, ditinggal pergi sang ibu, dan dititipkan pada kakek nenek penjual gula aren sejak masih berusia 6 bulan. Semangatnya untuk bersekolah sangat tinggi meski setiap hari Rendi juga harus bekerja.

Tiap pagi, saat anak-anak seusianya belum bangun, ia sudah harus beranjak dari rumah untuk mencari ranting yang berjatuhan. Dalam sehari pun ia bisa bolak-balik membawa 5 karung besar berisi kayu bakar dari hutan menuju perbukitan.
Terkadang, Rendi menerima panggilan kerja dari pamannya untuk memetik labu siam di kebun dengan upah 10 ribu rupiah. Semua pekerjaan itu Rendi lakoni agar ia bisa tamatkan SD.

Rendi tak punya ayah dan ibu yang bisa menjamin dirinya bersekolah sampai tamat. Selama ini, Rendi hanya tinggal bersama kakek dan neneknya di rumah panggung bilik sederhana Kampung Nyampai, Desa Tenjolaya, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung.
Sehari-harinya, nenek dan kakek Rendi bekerja sebagai buruh tani dan pembuat gula aren. Setiap minggunya gula aren hanya terjual 2-5 bungkus saja, dengan harga 30 ribu rupiah per bungkusnya.
Melihat kondisi kakek dan neneknya yang semakin hari semakin tua dengan sakit pinggang yang menyerang, membuat Rendi ingin membantu kehidupan mereka. Maka dari itu, upah 10ribu yang Rendi dapatkan ia gunakan sekaligus membantu kakek nenek membeli beras.

Sesibuk Apa pun, Rendi Tetap Mengutamakan Sekolah
Walaupun Rendi disibukkan dengan aktivitas bekerja untuk membantu kakek dan neneknya, ia tak pernah melupakan kewajiban sebagai pelajar.
Bahkan Rendi selalu datang lebih awal dibanding teman-temannya. Sebelum matahari terbit, ia sudah berjalan menuju sekolah dengan medan perbukitan yang ditempuh dengan durasi lebih dari 30 menit. Kalau hujan, tanah yang ia lewati seringkali penuh dengan lumpur sehingga Rendi selalu gantungkan sepatunya di leher agar tidak cepat rusak.

Sahabat Iman, keterbatasan yang dihadapi Rendi hari ini membuatnya harap-harap cemas apakah bisa melanjutkan sekolah atau tidak.
Jika pendidikan adik-adik yatim seperti Rendi tidak terperhatikan, bukan tidak mungkin mereka akan mengalami penurunan taraf hidup di masa depan.
Menurut UNICEF, anak-anak yang kehilangan orang tua dihadapkan pada “tantangan normal baru”, salah satunya meningkatnya jumlah pekerja anak karena risiko putus sekolah yang begitu tinggi.

Rendi hanyalah satu dari ribuan kisah anak yatim lainnya yang terancam putus sekolah.
Sahabat Iman, mari bantu salurkan beasiswa sekolah secara gratis untuk Rendi dan ribuan anak yatim lainnya agar mereka bisa melanjutkan pendidikan dan meraih cita-cita.
“Orang-orang yang memelihara anak yatim di antara umat muslimin, memberikan mereka makan dan minum, pasti Allah memasukkannya ke dalam surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak bisa diampuni.” (HR Tirmidzi dari Ibnu Abbas).
Yuk, kita bantu ribuan anak yatim untuk menamatkan sekolah sekarang juga!
Beri donasi terbaik anda dengan cara:
- Klik tombol “DONASI SEKARANG“
- Pilih metode pembayaran
- Masukan nominal sedekah terbaik
Terima kasih, semoga Allah SWT memberi menempatkan kita bersama Rasulullah di surga-Nya kelak. Semoga Allah memberkahi dan memberi kemudahan di setiap urusan sahabat.
Belum ada Fundraiser
Ayo jadi bagian dari #JembatanKebaikan dengan membagikan program ini
Berita Terbaru
Belum ada berita
Lembaga belum membuat berita terbaru
Donatur
Lihat SemuaHamba Allah
3 tahun yang lalu
Rp 10.000
Hamba Allah
3 tahun yang lalu
Rp 30.000
Hamba Allah
3 tahun yang lalu
Rp 10.000
Hamba Allah
3 tahun yang lalu
Rp 10.000
Hamba Allah
3 tahun yang lalu
Rp 20.000