Hal yang paling dirindukan seseorang saat Ramadhan adalah kembali mendekatnya hati kepada Al-Qur'an. Ketika kemarin semua orang sibuk dengan dunia, saatnya sekarang mengambil jeda untuk kembali mendekat kepada Allah seraya memahami ayat-ayatNya. Tanpa kita sadari, bukan hanya kita yang merindukan kedekatan dengan Al-Qur'an, namun juga mereka yang berada di pelosok daerah atau perkampungan kumuh perkotaan.

"Kami Rindu Al-Qur'an Baru, Kak!"

Kerinduan akan Al-Qur'an selalu terdengar diberbagai pelosok daerah. Kali ini di salah satu TPA di Lampung Tengah, sekitar 3 jam yang ditempuh tim dari kantor YAK Lampung, ditemukan banyak Al-Qur'an yang sudah lusuh. TPA ini memiliki banyak santri yang terus datang untuk belajar setiap harinya.

Al-Qur'an yang mereka buka setiap harinya sudah lusuh memang. Banyak diantaranya yang buram dan tak terbaca karena sering sekali dipakai. Selain itu juga karena umur Al-Qur'an yang sudah lama menjadikannya lusuh dan tak terawat. Namun anak-anak selalu berdatangan untuk menuntut ilmu. Ditengah kondisi pandemi, santri pelosok ini tetap berjuang untuk menambah wawasan dan menambah hafalan quran mereka.

Rasulullah SAW bersabda,

“Sesungguhnya termasuk amalan dan kebaikan orang mukmin yang masih mengalir pasca kematiannya adalah ilmu yang diajarkan dan disebarkannya, atau anak shalih yang ditinggalkannya, atau mushhaf al-Qur`an yang diwariskannya, atau masjid yang dibangunnya, atau rumah singgah bagi para musafir yang dibangunnya, atau sungai yang dialirkannya, atau sedekah yang dkeluarkan dari hartanya saat sehatnya dan di masa hidupnya, (semua itu) masih mengalir kepadanya pasca kematiannya. ” (HR. Ibnu Majah; Shahih at-Targhib).

Kuatkan hati dan teguhkan niat, yuk ikut #tebarquran sampai pelosok negeri. Kita tebarkan cahaya Al-Qur'an bagi mereka yang mendambakan Al-Qur'an.