Beramalsholeh 4

Pencairan Dana Rp 5.490.768

"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, warung Mbah Wiryo resmi dibuka." Begitulah kalimat pemotongan pita pada pembukaan warung Mbah.


<figure><img height="225" src="https://5p4c3.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/pesantrenquran/public/alhamdulillah-warung-mbah-resmi-dibuka-terima-kasih-sahabat-campaign-body-0.jpg" width="400"></figure>

Mbah tak henti-hentinya tersenyum pada setiap tetangga dan warga yang datang, mereka datang untuk menyaksikan langsung kebagaiaan yang telah lama Mbah nantikan. 
Alhamdulillah bini'matihi tatimmush sholihaat..
<figure><img height="225" src="https://5p4c3.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/pesantrenquran/public/alhamdulillah-warung-mbah-resmi-dibuka-terima-kasih-sahabat-campaign-body-1.jpg" width="400"></figure>
<figure><img height="225" src="https://5p4c3.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/pesantrenquran/public/alhamdulillah-warung-mbah-resmi-dibuka-terima-kasih-sahabat-campaign-body-2.jpg" width="400"></figure>
Pembukaan dan peresmian warung Mbah Wiryo dapat terlaksana dengan baik. Pembukaan warung disabut baik para tetangga dan warga sekitar.

20 April 2021 : Alhamdulillah, Warung Mbah Resmi Dibuka. Terima Kasih Sahabat 😊🙏🏽

Pencairan Dana Rp 9.110.681

<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/fZOwjuK0c6EUUjz41NUCMTnQKKjQkyyShIF36u6a.png?ar=16:9&w=720&auto=format,compress"></figure> Alhamdulillah terima kasih Sahabat, berkat kebaikan hatimu hari ini Mbah bisa mulai belanja kebutuhan warungnya
19 April lalu, Mbah Wiryo ditemani relawan kami berangkat ke Kota Magelang untuk membeli beberapa kebutuhan warung, diantaranya: 1. Etalase kaca untuk menjajakan makanan. 2. Rak besi. 3. Sembako dan stok warung Mbah selama 1 bulan ke depan.

<figure><img height="711" src="https://5p4c3.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/pesantrenquran/public/alhamdulillah-warung-mbah-wiryo-segera-buka-campaign-body-0.jpg" width="400"></figure>

<figure><img height="711" src="https://5p4c3.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/pesantrenquran/public/alhamdulillah-warung-mbah-wiryo-segera-buka-campaign-body-1.jpg" width="400"></figure>

Wajah Mbah berseri-seri sekali, Mbah sangat senang karena akhirnya bisa memiliki warung sendiri. Di perjalanan Mbah mengusap-usap rak lemari barunya sambil tersenyum "Alhamdulillah..." ucap Mbah.

<figure><img height="711" src="https://5p4c3.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/pesantrenquran/public/alhamdulillah-warung-mbah-wiryo-segera-buka-campaign-body-2.jpg" width="400"></figure>
Meski seharian berbelanja kebutuhan, Mbah sangat menikmati tiap prosesnya. Senyum manis tak pernah luput dari wajah Mbah Wiryo. 
<figure><img alt="Senyum bahagia Mbah saat membeli kebutuhan warungnya." height="361" src="https://5p4c3.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/pesantrenquran/public/alhamdulillah-warung-mbah-wiryo-segera-buka-campaign-body-3.jpg" width="400"></figure>
 Senyum bahagia Mbah saat membeli kebutuhan warungnya.
Jazaakumullah khair Sahabat, semoga semua kebaikanmu Allah ganjar surga.
Oiya, ada titipan salam khusus untukmu dari Mbah Wiryo. "Terima kasih banyak donatur..

Alhamdulillah, Warung Mbah Wiryo Segera Buka 🤗 Senin, 19 April 2021

Pencairan Dana Rp 2.465.651

Dengan tertatih-tatih Mbah Wiryo (85) memanggul keranjang di pundak ringkihnya. Di dalamnya terdapat tape singkong beratnya bisa puluhan kilo buatan sang istri tercinta, Mbah Sumarti. 60 tahun sudah beliau berkeliling dari rumah ke rumah hingga kampung yang satu ke kampung lainnya untuk menawarkan tape jualannya.<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/YdXniqcekhFQlHDBilBrQuj1nbcysqISeGx8NHEA.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress"></figure>
Di masa tua seperti ini, seharusnya Mbah Wiryo dan Mbah Sumarti duduk santai menikmati kebahagiaan. Namun dengan kulitnya yang sudah keriput menyelimuti tubuh, mereka masih berusaha mencukupi kebutuhan hidupnya dengan berjualan tape di Desa Paripurno Kecamatan Salaman, Magelang.<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/tY9uEyFhIfTmaExLWYY8cmHnWJjFMVn4oRQXmetA.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress"></figure>
Seusai menunaikan shalat Shubuh, ketika langit masih gelap Mbah Wiryo sudah mulai berkeliling untuk menawarkan tape jualannya. Dahulu Mbah Wiryo berjualan hampir setiap hari, namun kini tubuh yang sudah renta membuatnya hanya bisa berjualan dua kali dalam seminggu.<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/L4RnZjSyDm66qfaeUwUsORLWauJ0yBKYrtJRGOGz.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress"></figure>
Mbah Sum membuat tape singkong untuk kemudian dijual Mbah Wiryo
Kalau sudah lelah atau tangan kakinya gemetar hebat, beliau akan menepi duduk dan beristirahat sambil berharap ada orang yang membeli tapenya. Pulang dengan tape yang bersisa, Mbah Wiryo dan istri tak pernah mengeluh. Selama masih ada nasi hangat yang dimakan berdua, mereka sangat bahagia.
Usia yang telah senja membuatnya tak mampu lagi untuk berkeliling jauh. Mbah Wiryo punya angan-angan agar memiliki warung untuk berjualan tape, sehingga tak perlu lagi untuk berkeliling menawarkan jualannya. Lebih jauh, ia pun ingin sekali kalau penghasilan dari warungnya bisa membawanya pergi menginjakkan kaki ke tanah suci.

Insan Mulia mari wujudkan warung tape impian Mbah Wiryo dan Mbah Sum dan hadirkan kebahagian untuk mereka di masa tuanya.

60 TAHUN BERJUALAN TAPE KELILING, WUJUDKAN WARUNG UNTUK MBAH WIRYO

Dengan tertatih-tatih Mbah Wiryo (85) memanggul keranjang di pundak ringkihnya. Di dalamnya terdapat tape singkong beratnya bisa puluhan kilo buatan sang istri tercinta, Mbah Sumarti. 60 tahun sudah beliau berkeliling dari rumah ke rumah hingga kampung yang satu ke kampung lainnya untuk menawarkan tape jualannya.
Di masa tua seperti ini, seharusnya Mbah Wiryo dan Mbah Sumarti duduk santai menikmati kebahagiaan. Namun dengan kulitnya yang sudah keriput menyelimuti tubuh, mereka masih berusaha mencukupi kebutuhan hidupnya dengan berjualan tape di Desa Paripurno Kecamatan Salaman, Magelang.
Seusai menunaikan shalat Shubuh, ketika langit masih gelap Mbah Wiryo sudah mulai berkeliling untuk menawarkan tape jualannya. Dahulu Mbah Wiryo berjualan hampir setiap hari, namun kini tubuh yang sudah renta membuatnya hanya bisa berjualan dua kali dalam seminggu.
Mbah Sum membuat tape singkong untuk kemudian dijual Mbah Wiryo
Kalau sudah lelah atau tangan kakinya gemetar hebat, beliau akan menepi duduk dan beristirahat sambil berharap ada orang yang membeli tapenya. Pulang dengan tape yang bersisa, Mbah Wiryo dan istri tak pernah mengeluh. Selama masih ada nasi hangat yang dimakan berdua, mereka sangat bahagia.
Usia yang telah senja membuatnya tak mampu lagi untuk berkeliling jauh. Mbah Wiryo punya angan-angan agar memiliki warung untuk berjualan tape, sehingga tak perlu lagi untuk berkeliling menawarkan jualannya. Lebih jauh, ia pun ingin sekali kalau penghasilan dari warungnya bisa membawanya pergi menginjakkan kaki ke tanah suci.

Lembaga sosial pengelola infak dan sedekah dengan fokus program sosial, keagamaan, pendidikan dan kemanusiaan.

Didirikan berdasarkan Akta Pendirian Nomor 18 tanggal 17 September 2018 di Sumedang dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI berdasarkan surat keputusan Nomor: AHU -0012819.AH.01.04.Tahun 2014

60 TAHUN BERJUALAN TAPE KELILING, WUJUDKAN WARUNG UNTUK MBAH WIRYO

Info Lembaga

Tentang program

Fundraiser

Berita Terbaru

Donatur